Jumat, 06 April 2012

Biografi Andrei Shakarov,Fisikawan Rusia


Andrei Sakharov di kenal sebagai “bapak” bom hidrogen Uni Soviet yang dimusuhi negaranya karena kegigihannya memperjuangkan HAM. Selama puluhan tahun ia hidup dalam tekanan, dilucuti hak-haknya, bahkan dibuang ke Gorky hingga akhirnya Gorbachev membebaskannya thaun 1986.Pandangan dan keteguhannya banyak menginspirasi para ilmuwan dan aktivis dunia.

Andrei Sakharov lahir di Moscow 21 Mei 1921 dan meninggal di Moscow 1989, seorang fisikawan jenius jebolan Universitas Moscow tahun 1942. Sebagai anak seorang guru, ia terbiasa dalam lingkungan akademis. Dia selalu bangun pagi dan belajar sejak pukul 4, dan ayahnya sering memperlihatkan percobaan-percobaan fisika yang dianggapnya sebuah keajaiban. Di Universitas Moscow ia tercatat sebagai pemikir muda yang paling cemerlang di uni Soviet. Setelah meraih gelar Doktor, ia di kirim ke sebuah laboratorium rahasia untuk pembuatan bom hidrogen. Saat itu Uni Soviet terobsesi mencoba pembuatan bom hidrogen yang dianggapnya sebagai senjata paling mengerikan dalam sejarah umat manusia. 

Namanya melambung ketika AS dan Uni Soviet berlomba-lomba mengembangkan senjata nuklir pada masa perang dingin. Pada bulan September 1962 ia membantu Kremlin merancang sebuah percobaan bom nuklir. Namun Shakarov ketakutan bahan radioaktif akibat percobaan tersebut akan membunuh ribuan warga sipil. Dia juga yakin percobaan bom nuklir tersebut justru makin memicu perlombaan senjata antara blok barat dan blok timur. Pada tanggal 25 September 1962 ia menelpon PM Rusia Nikita Khruschchev dan meminta untuk membatalkan rencana tersebut. Kruschchev awalnya memberi jaminan persobaan itu ditunda, namun keesokan harinya peledakan tetap berjalan. Shakarov sangat kecewa dan memutuskan pembangkangan politik terhadap pemerintah. Namanya begitu melambung dan menginspirasi berbagai gerakan politik yang akhirnya menumbangkan Uni Soviet. 

Dengan keberanian luar biasa Shakarov memutuskan perang melawan perlombaan senjata nuklir dan kediktaktoran komunis. Dia menghidupkan isu-isu yang lebih luas bahkan bergerak ke arah radikal pada pemerintahan Leonid Brezhnev. Fisikawan nuklir ini berpengaruh besar terhadap maraknya demokratisasi yang merebak di seantero negara-negara komunis. Keberaniannya menentang tirani menghadapi tekanan, penahanan rumah membuatnya di anggap sebagai pahlawan demokrasi terutama di negara komunis. Shakarov mengingatkan bahwa Sains tidak bisa dipisahkan dari hati nurani. Ia sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan seperti kemerdekaan dan penghormatan terhadap martabat individu sebagai sesuatu yang tidak bisa diganggu gugat dan bersifat universal. 

Sakharov mendapat nobel perdamaian tahun 1975 dan pada tahun 1980 ia di buang ke kota terpencil Gorky oleh pemerintah Uni Soviet. Dalam pembuangan ia menyebarkan surat terbuka dan menulis memoar. Ketika Gorbachev berkuasa Sakharov di bebaskan dan kembali ke Moscow tahun 1986. Desakan keras Sakharov untuk memulai demokratisasi sangat berpengaruh saat itu. Ia juga terpilih sebagai anggota Kongres Wakil Rakyat, lembaga demokratis pertama di Uni Soviet pada bulan Maret 1989. Hingga saat ia meninggal, gelombang demokratisasi hampir menenggelamkan dunia komunis. Rakyat Rusia sangat berduka atas kematiannya. Uni Soviet telah kehilangan seorang ilmuwan yang memiliki kekuatan moral dan kemanusiaan begitu besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar