Sir Isaac Newton, (4 Januari
1643 - 31 Maret 1727) merupakan seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli
kimia yang berasal dari Inggris. Ia juga ilmuwan paling besar dan paling
berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat
pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti
halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal Beliau merupakan
pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang
sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.
Dengan berbagai hasil karya ilmiah
yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku the Philosophiae Naturalis
Principia Mathematica, dimana pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori
gravitasi secara umum, berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda
akan tertarik ke bawah karena gaya gravitasi. Bekerja sama dengan Gottfried
Leibniz, Newton mengembangkan teori calculus. Newton merupakan orang pertama
yang menjelaskan tentang teori gerak dan berperan penting dalam merumuskan
gerakan melingkar dari hukum Kepler, dimana Newton memperluas hukum tersebut
dengan beranggapan bahwa suatu orbit gerakan melingkar tidak harus selalu
berbentuk lingkaran sempurna (seperti elipse, hiperbola dan parabola). Newton
menemukan spektrum warna ketika melakukan percobaan dengan melewati sinar putih
pada sebuah prisma, dia juga percaya bahwa sinar merupakan kumpulan dari
partikel-partikel. Newton juga mengembangkan hukum tentang pendinginan yang di
dapatkan dari teori binomial, dan menemukan sebuah prinsip momentum dan angular
momentum.
Masa-masa Awal
Newton dilahirkan di
Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di county Lincolnshire lahir secara
prematur, dimana saat itu bayi prematur tidak diharapkan kehadirannya di dunia.
Ayahnya, Isaac, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton, dan dua tahun
kemudian ibunya, Hannah Ayscough Newton, menikah dengan lelaki lain dan
meninggalkan Newton dengan neneknya. Newton merupakan kanak-kanak pintar.
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell
(1937, Simon and Schuster) dan H. Eves: Newton memulai sekolah saat tinggal
bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah
Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat
bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama
William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia
19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne
Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan
menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak
yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun
selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan
pernah menikah.
Sejak usia 12 hingga 17 tahun,
Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings School yang terletak di
Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya
mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja,
bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada
akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya dengan bantuan paman dan
gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang
memuaskan.
Di masa bocah dia sudah menunjukkan
kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan
tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya
ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala menginjak akil baliq,
ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa jadi petani
yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak
di situ.
Pada Juni 1661,
Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge sebagai
seorang sizar(mahasiswa yang belajar sambil bekerja). Pada saat itu, ajaran universitas didasarkan
pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk
membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes
dan astronom
seperti Copernicus, Galileo,
dan Kepler. Pada tahun 1665, ia menemukan teorema
binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya
berkembang menjadi kalkulus. Segera setelah Newton mendapatkan gelarnya pada
Agustus 1665, Universitas Cambridge ditutup oleh karena adanya Wabah Besar. Walaupun
dalam studinya di Cambridge biasa-biasa saja, studi privat yang dilakukannya di
rumahnya di Woolsthorpe selama dua tahun mendorongnya mengembangkan teori kalkulus, optika,
dan hukum gravitasi. Pada tahun 1667, ia kembali ke
Cambridge sebagai pengajar di Trinity. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa
yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematik dan dengan cepat
pula mulai melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh
tujuh tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada
gilirannya kemudian mengubah dunia.
Pertengahan abad ke-17 adalah
periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan
abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof
Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru
kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan
Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik
tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes,
sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan
baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan
bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa
yang kini terkenal dengan sebutan “Hukum gerak Newton” yang pertama.
Dengan berbagai hasil karya ilmiah
yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, dimana
pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori gravitasi secara umum,
berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda akan tertarik ke bawah
karena gaya gravitasi. Bekerja sama dengan Gottfried Leibniz, Newton
mengembangkan teori kalkulus. Newton merupakan orang pertama yang menjelaskan
tentang teori gerak dan berperan penting dalam merumuskan gerakan melingkar
dari hukum Kepler, dimana Newton memperluas hukum tersebut dengan beranggapan
bahwa suatu orbit gerakan melingkar tidak harus selalu berbentuk lingkaran
sempurna (seperti elipse, hiperbola dan parabola). Newton menemukan spektrum
warna ketika melakukan percobaan dengan melewati sinar putih pada sebuah
prisma, dia juga percaya bahwa sinar merupakan kumpulan dari partikel-partikel.
Newton juga mengembangkan hukum tentang pendinginan yang di dapatkan dari teori
binomial, dan menemukan sebuah prinsip momentum dan angular momentum.
Pendapat Kepala Akademi Ilmiah
Berlin tentang Newton: "Newton ialah seorang jenius besar yang pernah ada
dan paling beruntung, yang tak bisa kita temukan lebih dari suatu sistem dunia
untuk didirikan."
Ilmuwan besar lain, seperti William
Harvey, penemu ihwal peredaran darah dan Johannes Kepler penemu tata gerak
planit-planit di seputar matahari, mempersembahkan informasi yang sangat
mendasar bagi kalangan cendikiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan murni masih
merupakan kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat dibuktikan –apabila
digunakan dalam teknologi– bahwa ilmu pengetahuan dapat mengubah pola dasar
kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh Francis Bacon.
Walaupun Copernicus dan Galileo
sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan ngelantur tentang pengetahuan purba
dan telah menyuguhkan pengertian yang lebih genah mengenai alam semesta, namun
tak ada satu pokok pikiran pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu
membelokkan tumpukan pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya
dalam suatu teori yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih
ilmiah. Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan
kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan
modern yang kini arusnya jadi anutan orang.
Newton sendiri agak ogah-ogahan
menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah
disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui
publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah
menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam
serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim
disebut orang “cahaya putih” sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang
terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa
tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada
hukum ini dia –pada tahun 1668– merancang dan sekaligus membangun teropong
refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh sebagian terbesar
penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan dengan
hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah
diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris
tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.
Keberhasilan Newton di bidang optik
saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan daftar buku
ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang
matematika murni dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang
matematika adalah penemuannya tentang “kalkulus integral” yang mungkin
dipecahkannya tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun.
Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern.
Bukan semata bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern,
tetapi juga perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan
pengetahuan modern yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun
Newton tidak berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan “kalkulus integral”-nya saja
sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan buku ini.
Tetapi penemuan-penemuan Newton yang
terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu
benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu
obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya
semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting
dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah
ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan
dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua
(secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa
akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Terhadap
kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak
(menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang
sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya tentang
kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika
digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh
makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak
planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan
gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum
mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan
menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan
problem.
Hukum Newton dapat dan sudah
dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan pelbagai
peralatan teknis. Dalam masa hidupnya, pemraktekan yang paling dramatis adalah
di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678
Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip matematika
mengenai filsafat alamiah (biasanya diringkas Principia saja). Dalam buku itu
Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum gerak.
Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk
memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari.
Persoalan utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi
yang tepat dan gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian
terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas
karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua
yang terbesar.
Apa penilaian kita terhadap arti
penting keilmiahan Newton? Apabila kita buka-buka indeks ensiklopedia ilmu
pengetahuan, kita akan jumpai ihwal menyangkut Newton beserta hukum-hukum dan
penemuan-penemuannya dua atau tiga kali lebih banyak jumlahnya dibanding ihwal
ilmuwan yang manapun juga. Kata cendikiawan besar Leibniz yang sama sekali
tidak dekat dengan Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu pertengkaran
sengit: “Dari semua hal yang menyangkut matematika dari mulai dunia berkembang
hingga adanya Newton, orang itulah yang memberikan sumbangan terbaik.” Juga
pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis, Laplace: “Buku Principia Newton
berada jauh di atas semua produk manusia genius yang ada di dunia.” Dan
Langrange sering menyatakan bahwa Newton adalah genius terbesar yang pernah hidup.
Sedangkan Ernst Mach dalam tulisannya di tahun 1901 berkata, “Semua masalah
matematika yang sudah terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar
perkembangan mekanika berdasar atas hukum-hukum Newton.” Ini mungkin merupakan
penemuan besar Newton yang paling ruwet: dia menemukan wadah pemisahan antara
fakta dan hukum, mampu melukiskan beberapa keajaiban namun tidak banyak
menolong untuk melakukan dugaan-dugaan; dia mewariskan kepada kita rangkaian
kesatuan hukum-hukum yang mampu dipergunakan buat permasalahan fisika dalam
ruang lingkup rahasia yang teramat luas dan mengandung kemungkinan untuk
melakukan dugaan-dugaan yang tepat.
Dalam uraian yang begini ringkas,
adalah mustahil membeberkan secara terperinci penemuan-penemuan Newton.
Akibatnya, banyak karya-karya yang agak kurang tenar terpaksa harus disisihkan
biarpun punya makna penting di segi penemuan dalam bidang masalahnya sendiri.
Newton juga memberi sumbangsih besar di bidang thermodinamika (penyelidikan
tentang panas) dan di bidang akustik (ilmu tentang suara). Dan dia pulalah yang
menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai kristal prinsip-prinsip fisika tentang
“pengawetan” jumlah gerak agar tidak terbuang serta “pengawetan” jumlah gerak
sesuatu yang bersudut. Antrian penemuan ini kalau mau bisa diperpanjang lagi:
Newtonlah orang yang menemukan dalil binomial dalam matematika yang amat logis
dan dapat dipertanggungjawabkan. Mau tambah lagi? Dia juga, tak lain tak bukan,
orang pertama yang mengutarakan secara meyakinkan ihwal asal mula
bintang-bintang.
Nah, sekarang soalnya begini:
taruhlah Newton itu ilmuwan yang paling jempol dari semua ilmuwan yang pernah
hidup di bumi. Paling kemilau bagaikan batu zamrud di tengah tumpukan batu
kali. Taruhlah begitu. Tetapi, bisa saja ada orang yang mempertanyakan alasan
apa menempatkan Newton di atas pentolan politikus raksasa seperti Alexander
Yang Agung atau George Wasington, serta disebut duluan ketimbang tokoh-tokoh
agama besar seperti Nabi Isa atau Budha Gautama. Kenapa mesti begitu?
Pertimbangan saya begini. Memang
betul perubahan-perubahan politik itu penting kalau tidak teramat penting.
Walau begitu, bagaimanapun juga pada umumnya manusia sebagaian terbesar hidup
nyaris tak banyak beda antara mereka di jaman lima ratus tahun sesudah
Alexander wafat dengan mereka di jaman lima ratus sebelum Alexander muncul dari
rahim ibunya. Dengan kata lain, cara manusia hidup di tahun 1500 sesudah Masehi
boleh dibilang serupa dengan cara hidup buyut bin buyut bin buyut mereka di
tahun 1500 sebelum Masehi. Sekarang, tengoklah dari sudut perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam lima abad terakhir, berkat penemuan-penemuan ilmiah modern,
cara hidup manusia sehari-hari sudah mengalami revolusi besar. Cara berbusana
beda, cara makan beda, cara kerja dan ragamnya beda. Bahkan, cara hidup santai
berleha-leha pun sama sekali tidak mirip dengan apa yang diperbuat orang jaman
tahun 1500 sesudah Masehi. Penemuan ilmiah bukan saja sudah merevolusionerkan
teknologi dan ekonomi, tetapi juga sudah mengubah total segi politik, pemikiran
keagamaan, seni dan falsafah. Sangat langkalah aspek kehidupan manusia yang
tetap “jongkok di tempat” tak beringsut sejengkal pun dengan adanya revolusi
ilmiah. Alasan ini –sekali lagi alasan ini– yang jadi sebab mengapa begitu
banyak ilmuwan dan penemu gagasan baru tercantum di dalam daftar buku ini.
Newton bukan semata yang paling cerdas otak diantara barisan cerdas otak,
tetapi sekaligus dia tokoh yang paling berpengaruh di dalam perkembangan teori
ilmu. Itu sebabnya dia peroleh kehormatan untuk didudukkan dalam urutan hampir
teratas dari sekian banyak manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah
manusia. Newton menghembuskan nafas penghabisan tahun 1727, dikebumikan di
Westminster Abbey, ilmuwan pertama yang memperoleh penghormatan macam itu.
Masa Dewasa
Matematika
Kebanyakan
ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz
mengembangkan kalkulus secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi
matematika yang berbeda pula. Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah
menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak
mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya secara
penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai
mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan “metode diferensial”
Leibniz secara universal diadopsi di Daratan Eropa,
sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah
tahun 1820. Dalam buku catatan Leibniz, dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan
sistematis yang memperlihatkan bagaimana Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari
awal sampai akhir, manakala pada catatan Newton hanya dapat ditemukan hasil
akhirnya saja. Newton mengklaim bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena
takut ditertawakan. Newton juga memiliki hubungan dekat dengan matematikawan
Swiss Nicolas Fatio
de Duillier. Pada tahun 1691, Duillie merencanakan untuk mempersiapaan
versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun
1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada saat
yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.
Pada
tahun 1699, anggota-anggota Royal Society
mulai menuduh Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak pada
tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan bahwa
Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak. Kajian ini
kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri yang
menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya
perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir
sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.
Newton
umumnya diakui sebagai penemu teorema
binomial umum yang berlaku untuk semua eksponen. Ia juga
menemukan identitas Newton, metode Newton,
mengklasifikasikan kurva bidang kubik, memberikan kontribusi yang substansial
pada teori beda hingga, dan merupakan
yang pertama untuk menggunakan pangkat berpecahan serta menerapkan geometri koordinat untuk
menurunkan penyelesaianpersamaan Diophantus.
Ia
dipilih untuk menduduki jabatan Lucasian Professor of Mathematics
pada tahun 1669. Pada saat itu, para pengajar Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang pastor Anglikan
yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan profesor Lucasian mengharuskan pula
pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton berargumen bahwa
ia seharusnyalah dibebaskan dari keharusan penahbisan. Raja Charles II
menerima argumen ini dan memberikan persetujuan, sehingga konflik antara
pandangan keagamaan Newton dengan gereja Anglikan dapat dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar