Biografi Karl Marx
Karl Marx adalah tokoh dunia dalam
bidang filsafat dan idiologi politik dari Jerman. Lahir di kota Trier Jerman
tahun 1818. Idiologi komunis gagasannya di anut Lenin, yang
menyebarkannya diberbagai penjuru dunia. Pendidikan tinggi diperolehnya dari
universitas Bohn untuk bidang hukum, kemudian pindah ke Universitas Jena untuk
ilmu filsafat sampai mendapat gelar Doktor. Pandangan politik Karl mark
terkenal radikal hingga ia banyak mendapat tentangan, dan ancaman yang
membuatnya berkelana ke Paris. Di Paris ia bertemu Frederich Engels (seorang
yang berpadangan politik serupa). Hubungan keduanya sangat erat terutama dalam
pandangan politik dan karya-karya tulis yang dihasilkan.
Setelah beberapa waktu tinggal di Paris, Mark kemudian pindah ke Brussel
(Belgia) hingga tahun 1847 menerbitkan karya besarnya berjudul Kemiskinan
filsafat (The poverty of philosophy). Setahun kemudian ia bersama Friederich
Engels menerbitkan buku paling populer Communist Manifesto. Mark kemudian hidup
berpindah-pindah lagi akibat ajaran dan idiologi kontroversialnya. Setelah di
usir dari Brussel, kembali lagi ke Prancis tepatnya di kota Cologne, kemudian
menetap di London hingga meninggal. Marx banyak menulis buku tentang ekonomi
dan politik di London antara lain Das Kapital, terbit di tahun 1867. Namun saat
Marx meninggal tahun 1883, Jilid kedua dari buku tersebut belum selsesai yang
kemudian disusun dan diterbitkan oleh Engels dengan berpedoman pada naskah dan
draft yang ditinggalkan Marx.
Marx merumuskan dasar teoritis idiologi Komunisme. Jika di ukur dari
perkembangan idiologi komunisme yang berkembang pada abad 20 hingga memunculkan
Negara-negara adidaya berhaluan komunis, tidak disangsikan bahwa pengaruh Marx
sangat besar hingga pantas jika ia dimasukkan dalam daftar 100 tokoh paling
berpengaruh di dunia. Setelah satu abad sesudah Marx meninggal, jumlah manusia
yang sudah terpengaruh oleh idiologi komunis mendekati angka 1,3 milyar. Jumlah
penganut ini lebih besar dari jumlah penganut ideologi mana pun sepanjang
sejarah.
Komunisme di masa kini memfokuskan gerakannya pada empat prinsip yaitu: (1)
Sangat sedikit orang kaya yang hidup dalam kemewahan berlimpah, sedangkan
jutaan kaum pekerja yang teramat hidup dalam kesengsaraan. (2) Untuk menghapus
ketidakadilan ini adalah dengan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem di
mana alat produksi dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta. (3) Pada
umumnya, satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis
ini adalah lewat revolusi kekerasan. (4) Untuk menjaga kelanggengan sistem
sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang
memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx. Sedangkan ide
keempat berasal dari gagasan Marx mengenai "diktatur proletariat."
Sementara itu, lamanya masa berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih
merupakan hasil dari langkah-langkah Lenin dan Stalin daripada gagasan tulisan
Marx. Namun tidak dipungkiri bahwa Lenin tidak hanya menganggap dirinya
pengikut ajaran Marx, tapi dia betul-betul membacanya, menghayatinya, dan
menerimanya. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan pemuka-pemuka
Komunis lain. Memang benar, ide-ide Marx mungkin sudah disalah-artikan dan
ditafsirkan lain, tapi hal semacam ini juga berlaku pada ajaran Yesus atau
Buddha atau Islam. Andaikata semua politik dasar pemerintah Tiongkok maupun Uni
Soviet bertolak langsung dari hasil karya tulisan Marx, dia akan peroleh
tingkat urutan lebih tinggi dalam daftar buku ini.
Di bidang ekonomi, teori Marxis panyak dipandang keliru. banyak dugaan-dugaan
Marx terbukti meleset. Marx meramalkan dalam negeri-negeri kapitalis kaum buruh
akan semakin melarat seiring perkembangan waktu. Ramalan ini jelas tidak
terbukti. Marx juga memperhitungkan bahwa kaum menengah akan disapu dan
sebagian besar orang-orangnya akan masuk ke dalam golongan proletar dan hanya
sedikit yang bisa bangkit dan masuk dalam kelas kapitalis. Ini pun jelas tak
pernah terbukti. Marx juga tampaknya percaya, meningkatnya mekanisasi akan
mengurangi keuntungan kaum kapitalis, kepercayaan yang bukan saja salah tapi
sekaligus juga tampak tolol. Tapi, terlepas apakah teori ekonominya benar atau
salah, semua itu tidak ada sangkut-pautnya dengan pengaruh Marx. Arti penting
seorang filosof terletak bukan pada kebenaran pendapatnya tapi terletak pada
masalah apakah buah pikirannya telah menggerakkan orang untuk bertindak atau
tidak. Diukur dari sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx punya arti
penting yang luar biasa hebatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar